Doa yang bisa dilakukan setelah sholat! Bagaimana Sholat Nabi kita?
Miscellanea / / March 26, 2022
Tidak ada doa khusus yang harus diucapkan setelah umat Islam berdoa, dan seseorang dapat meminta kepada Allah (c.c) sesuai dengan kebutuhannya sendiri. Bagaimana cara Nabi (SAW) berdoa setelah berdoa? Anda dapat menemukan semua detailnya di berita kami lainnya.
Doa berarti meminta kepada Tuhan dalam hati dengan hati yang waspada. Tidak sepantasnya seorang muslim melakukan shalat yang sama berulang-ulang, serta mengetahui apa yang diinginkan dan diinginkannya saat shalat. Padahal, hal ini dapat merusak kesadaran dan keikhlasan orang yang berdoa. Umat Islam yang sadar akan pentingnya salat, sedang menyelidiki apakah ada salat khusus setelah salat. Jadi apa yang semua Muslim ambil sebagai contoh? Nabi kita (SAW) Apa doanya setelah sholat?
BERITA TERKAITApa yang harus dilakukan agar doa diterima? Doa doa paling mujarab dan ampuh...
BAGAIMANA DOA NABI (SAW) SETELAH DOA?
Menurut sebuah riwayat, Nabi (SAW) mengusap kepalanya dengan tangan kanannya setelah shalat:
“Dengan menyebut nama Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Rahman dan Rahim hanyalah Dia. Singkirkan kesedihan, kekhawatiran, dan kesedihan dariku, ya Tuhan!
(Bukhari, Deavat, 35, 40).Ketika Anda melakukan sholat fardhu, ucapkan sepuluh kali setelah setiap sholat fardhu: "La ilaha illallahu vahdehû la syariah lahu lehul mulk wa lahul hamdu wa huwa alâ kulli shey omnipotent." Siapa pun yang mengatakan demikian akan dihargai seolah-olah dia telah membebaskan seorang budak." dia memesan. (Bukhari, Adzan, 155)
Doa apa yang diucapkan setelah sholat?
Menurut apa yang dilaporkan dari Muaz radiyallahu anh, Rasulullah (saw) mengambil tangannya dan berkata:
"Muaz! Demi Allah, aku sangat mencintaimu." Kemudian dia melanjutkan:
"Muaz! Setelah setiap doa, saya menyarankan Anda untuk membaca doa berikut: Allahumma einni ala dzikir, shukrika ve shukrika wa shukrika: Ya Allah! Bantu saya untuk mengingat Anda, untuk bersyukur atas berkat Anda, untuk menyembah Anda layak untuk Anda! (Abu Dawud, Witir 26. Lihat juga Nesai, Sehv 60)