Seojin warga Korea Selatan menjadi Muslim di Diyarbakir!
Miscellanea / / June 13, 2023
Seojin Korea Selatan, yang datang mengunjungi Turki dengan rasa ingin tahu, terkesan dengan keramahan komunitas masjid di Masjid Agung di Diyarbakir. Setelah itu, Seojin Yun, seorang warga negara Korea Selatan, mengambil nama Yusuf, membawa Kalima-i Syahid dan menjadi seorang Muslim.
Diyarbakirterletak 7 ribu 466 kilometer dari Korea Selatandari untuk mengunjungi Seo Jin YunMenyatakan bahwa dia dipengaruhi oleh gaya hidup umat Islam, dia menjadi seorang Muslim dengan membawa kata Syahadat di Masjid Ulu yang bersejarah di distrik Sur tengah. Menyatakan bahwa ia adalah anggota keluarga Buddhis, Yun menyatakan kepada pemandu masjid Yaser Aydın bahwa setelah melihat kehangatan komunitas masjid, minatnya pada agama Islam semakin meningkat. Seojin Yun diberi tahu tentang agama Islam pada acara peresmian yang disaksikan dengan haru oleh komunitas masjid.
Seojin Korea Selatan, Diyarbakir
Pemandu Masjid Agung Diyarbakir Yaser Aydın menyatakan bahwa dengan memberikan brosur kepada Seojin Yun yang berisi informasi tentang agama Islam, semakin mudah baginya untuk menjadi seorang Muslim.
Seojin Korea Selatan, Diyarbakir
SEOJIN YUN MENGAMBIL NAMA YUSUF
Dalam rangka pelayanan kepada wisatawan mancanegara di Masjid Ulu, pihaknya melakukan kegiatan pembinaan dalam berbagai bahasa. Aydın mengatakan bahwa Seojin Yun, yang tumbuh dalam keluarga Buddhis, bertemu Islam di Masjid Agung. pepatah, “Kemarin menjelang shalat Dzuhur, seorang turis travelling bernama Seojin Yun yang berasal dari Korea Selatan menyatakan sedang dalam perjalanan untuk menjelajah Turki. Dalam hal ini, dia berkata bahwa dia sedang mempertimbangkan untuk menambahkan tur Mesopotamia ke dalam programnya. Tentunya saat datang ke Mesopotamia, tempat pertama yang dia kunjungi adalah Diyarbakir. Setelah saya bertemu beliau di Masjid Ulu, saya ingin mempresentasikan materi Islami yang saya miliki. Dia dengan hormat menerima. Dia menyatakan bahwa dia dilahirkan dalam keluarga Buddhis dan keluarganya adalah Buddhis. Namun, dia mengatakan bahwa dia tidak tertarik pada agama apa pun, tetapi kepercayaan pada tuhan telah muncul baru-baru ini. Tentu saja, saya mulai menjelaskan keteladanan akhlak Nabi Muhammad SAW dengan perspektif Al-Qur'an yang terkait dengan alam semesta semampu saya. Jamaah masjid di sini juga disambut dengan sangat hangat. Dia mengatakan kepada saya, 'Saya bertanya-tanya tentang sikap umat Islam'. Saya mengatakan kepadanya bahwa masuk Islam hanya bisa dengan membawa kata "Syahada". Saya menekankan pentingnya kebersihan sebelum shalat dalam Islam. Kemudian, dia menyatukan Kalima-i Syahadat dan menjadi seorang Muslim.” dikatakan.