Siapa yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup keluarga? Apa tanggung jawab kepala rumah tangga?
Miscellanea / / June 09, 2023
Nabi Pernikahan, salah satu sunnah Nabi Muhammad SAW, merupakan salah satu benteng terpenting dalam Islam, karena dengan rumah yang mapan ini, dimunculkan generasi yang sesuai dengan Islam. Allah telah memberikan tugas yang berbeda kepada ibu dan ayah, yang berperan sebagai pemimpin keluarga, agar lembaga pernikahan tidak runtuh. Siapa yang bertanggung jawab atas dukungan keluarga? Siapakah orang tua yang mengurus rumah tangga? Jawabannya ada di sini.
Setiap rumah didirikan dengan izin Allah (c.c) dan dengan kata-kata Nabi kita (SAV) sangat istimewa. Dalam Islam, institusi keluarga diberikan sangat penting. dalam pernikahan Wanita dan tanggung jawab laki-laki ditarik dengan garis tajam dalam agama kita. "Hati-hati! Anda memiliki hak atas istri Anda. Istri Anda juga memiliki hak atas Anda. Hak Anda atas istri Anda adalah menjaga kesuciannya dan tidak membiarkan siapa pun yang tidak Anda sukai memasuki rumah Anda. Hati-hati! Hak istri-istrimu atas kamu adalah memenuhi kebutuhan sandang dan pangannya dengan baik.”
BERITA TERKAITApa yang dimaksud dalam hadits "Surga ada di bawah telapak kaki ibu"?
SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS ALAMI KELUARGA?
Siapa yang bertanggung jawab atas pemeliharaan keluarga
“Makanan dan pakaian (ibu) mereka adalah milik bapak sesuai dengan adat.” (Surat al-Baqarah/233. Ayat) Adalah tanggung jawab kepala rumah untuk menafkahi ibu-ibu yang merupakan pilar keluarga. Dengan gelar tersebut, tanggung jawab nafkah diberikan kepada laki-laki pemilik rumah. Nabi kita (SAV) memberikan nasihat yang harus menjadi anting-anting di telinga orang yang membangun rumah:
“Bertakwalah kepada Allah tentang wanita. Karena kamu telah mengambilnya sebagai amanah dari Allah dan telah menghalalkannya untuk dirimu sendiri atas nama Allah. (Muslim)
Siapakah orang tua yang mengurus rumah tangga?
Tanggung jawab ayah jatuh pada taman kanak-kanak, yang dimulai dengan pernikahan laki-laki dan perempuan, dan kemudian diwarnai dengan anak-anak. "Keluarga berhak atasmu!" (Abu Dawud) Ayah, yang harus mencari nafkah untuk pasangan dan anak-anak mereka, menerima kabar baik bahkan ketika mereka mengeluarkan biaya yang diperlukan. “Sebaik-baik uang yang dibelanjakan seseorang adalah uang yang dia keluarkan untuk keluarganya, uang yang dia keluarkan untuk hewannya untuk berjihad di jalan Allah, dan uang yang dia keluarkan untuk teman-temannya di jalan Allah.” (Muslim) Uang yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga adalah uang yang paling baik. Pada saat yang sama “Ketika seseorang menafkahkan keluarganya dengan mengharap pahala dari Allah, maka itu menjadi sedekah baginya.” (Bukhari, Iman, 41)