Tes vitamin apa yang dilakukan sebelum hamil? Apa yang harus saya lakukan untuk kehamilan yang sehat?
Miscellanea / / April 03, 2023
Disarankan agar wanita yang ingin menjadi ibu menjalani tes mikronutrien terlebih dahulu agar memiliki kehamilan yang sehat. Program tes ini direncanakan oleh dokter minimal 3 atau 6 bulan sebelum kehamilan. Lantas tes vitamin apa saja yang dilakukan sebelum hamil? Apa itu pengujian mikronutrien, mengapa dilakukan? Apa yang harus saya lakukan untuk kehamilan yang sehat? Apa yang menyebabkan defisiensi mikronutrien? Berikut detailnya.
Magnesium, B12, Vitamin D, Vitamin A, Selenium, Omega-3 sebelum kehamilan Melakukan tes mikronutrien seperti Folat, Seng, Besi dan Yodium minimal 3 atau 6 bulan sebelum rencana kehamilan harus. Sebagai hasil dari tes ini, vitamin yang hilang ditambahkan untuk memastikan ibu hamil memiliki kehamilan yang sehat. Selain itu, tes yang diprogram oleh dokter spesialis, bersama dengan pemeriksaan umum, mengungkapkan apakah ada risiko hamil bagi wanita tersebut. Untuk itu, para ahli menekankan bahwa vitamin ini juga harus digunakan dalam kehidupan normal. Misalnya, defisiensi FOLAT (Asam Folat).
ibu hamil harus melakukan tes mikronutrien sebelum hamil
BERITA TERKAITBisakah saya minum air mineral selama kehamilan? Berapa banyak soda yang bisa Anda minum per hari selama kehamilan?
APA ITU TES GIZI MIKRO, MENGAPA DIBUAT?
Apa itu tes mikronutrien dan mengapa dilakukan?
Mikronutrien (Magnesium, B12, Vitamin D, Vitamin A, Selenium, Omega-3 Folat, Seng, Besi dan Yodium) sangat diperlukan untuk kehidupan yang berkualitas dan kehamilan yang sehat.
APA PENYEBAB Defisiensi GIZI MIKRO?
Apa yang menyebabkan defisiensi mikronutrien?
Dalam kasus defisiensi mikronutrien, Anda mungkin mengalami masalah tidak hanya untuk ibu hamil tetapi juga untuk perkembangan bayi Anda, dan memiliki 5 efek penting pada kesuburan dan kehamilan:
1. Mengurangi kemungkinan hamil,
2. Meningkatkan resiko infertilitas,
3. Meningkatkan risiko komplikasi kehamilan seperti preeklampsia dan diabetes gestasional,
4. Gejala kehamilan seperti morning sickness dan edema meningkatkan risiko terjadinya,
5. Ini meningkatkan risiko mengembangkan depresi pascapersalinan, juga dikenal sebagai Postpartum Depression (PPT).