Kasus mengejutkan di Inggris! Dia menunggu 20 jam di ruang gawat darurat.Dia mengetahui bahwa dia menderita leukemia.
Miscellanea / / August 14, 2022
Gareth Dixon, yang tinggal di Inggris, pergi ke ruang gawat darurat dengan rasa sakit yang meningkat setelah tidak mendapatkan janji di rumah sakit selama berhari-hari. Pria 40 tahun, yang menunggu di ruang gawat darurat selama 20 jam, mengetahui bahwa dia menderita leukemia setelah bersikeras untuk melakukan tes darah. Inilah pria yang menjadi agenda di media dunia...
Gareth Dixon, seorang pekerja berusia 40 tahun yang tinggal di Warrington, Inggris, ingin diperiksa karena kelelahan, rasa sakit dan kehausan yang dialaminya selama beberapa waktu. Namun, Dixon, yang tidak bisa membuat janji dengan dokter, berakhir di ruang gawat darurat dengan bimbingan keluarganya setelah rasa sakit yang mulai di dadanya. Dixon meminta tes darah setelah menunggu 20 jam di ruang gawat darurat rumah sakit yang dia kunjungi di Inggris. Setelah penantian yang panjang dan menyakitkan beritaaku mengambilnya.
SETELAH 20 JAM LEUKEMIA DIA BELAJAR ITU
Menggambarkan prosesnya di departemen darurat Rumah Sakit Warrington, Dixon berkata,
Atas desakan Gareth, hasil darah keluar keesokan harinya. Konsultan yang menelepon dari rumah sakit memberi tahu pria itu bahwa dia menderita 'leukemia'. Pria malang itu dirawat di rumah sakit setelah berjam-jam di ruang gawat darurat dan konsekuensinya, dan tidak bisa pergi selama 5 hari.
Dixon menjelaskan proses pengobatan setelah diagnosis sebagai berikut:
“Saya pikir saya menderita diabetes atau kanker prostat seperti orang lain di keluarga saya, tetapi itu adalah kejutan besar bagi saya bahwa saya menderita leukemia. Jika Anda terkena kanker prostat cukup dini, Anda bisa sembuh total, tetapi leukemia jauh lebih sulit."
DIA AKAN MEMULAI PERAWATAN SEL STEM
Gareth, yang memulai kemoterapi beberapa hari setelah munculnya penyakitnya, akan memulai terapi sel induk setelah sel-sel kanker di tubuhnya dihancurkan.
MEMULAI KAMPANYE BANTUAN
Istri dari pria malang, Laura, yang harus berhenti dari pekerjaannya karena perawatan yang intens dan melelahkan, menyatakan bahwa dia sangat sedih ketika dia mendengar tentang diagnosis suaminya. "Saya tidak bisa berhenti menangis ketika kami mengetahuinya. Itu menyayat hati" katanya dan memberikan informasi tentang daftar tugas suaminya selama masa pengobatan.
Keluarga Gareth kini telah meluncurkan penggalangan dana agar pria dengan leukemia dapat mewujudkan mimpinya.