Bagaimana niat puasa Muharram? Inilah hukum puasa di bulan Muharram...
Miscellanea / / August 05, 2022
Muharram, bulan Allah, adalah bulan yang paling baik untuk berpuasa setelah Ramadhan. Menurut pandangan sebagian ulama, diketahui bahwa puasa pada hari puasa adalah sunnah. Lalu bagaimana niat puasa Muharram? Inilah Puasa Muharram dengan Ilmu Diyanet...
Umat Islam mulai meneliti bulan Muharram, yang dianggap sebagai bulan paling mulia untuk berpuasa setelah Ramadhan dalam Islam. Umat muslim yang ingin menunaikan shalat di bulan yang penuh berkah ini fokus pada ilmu agama dengan bekal puasa Muharram.
Puasa Asyura
BAGAIMANA NIAT CEPAT MUHARRAM?
Menurut keterangan Kepresidenan Agama, pernyataan tentang puasa dan niat adalah sebagai berikut;
Seperti niat niat dalam hati, bangun sahur juga termasuk niat puasa. “Aku niat demi Allah berpuasa demi kamu” mungkin dimaksudkan.
Niat adalah salah satu syarat puasa. Puasa tanpa niat tidak sah. Meskipun niat dengan hati cukup, namun mandub menyatakan niat dengan lisan. Bangun sahur untuk puasa juga termasuk niat.
Puasa Ramadhan adalah waktu untuk niat puasa yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu dan puasa sunnah, sebelum matahari terbenam dan mencapai puncaknya pada hari berikutnya. Akan tetapi, agar niat yang dilakukan setelah imsak menjadi sah, tidak ada yang dimakan atau diminum sejak waktu itu, dan tidak ada tindakan yang dilakukan terhadap puasa. harus. Kalau tidak, niat di siang hari tidak akan diperbolehkan (Kâsânî, Bedâî', II, 85). Untuk puasa ini, niat mutlak "puasa besok" sudah cukup. Namun, lebih baik niatnya di malam hari dan menetapkan puasa sebagai "Puasa Ramadhan Besok". Penting untuk membuat niat terpisah untuk setiap hari Ramadhan (Mawsili, al-Ihtiyar, I, 397, 400).
BERITA TERKAITIbadah di hari Asyura! Sholat dan Dzikir Asyura di Muharram
Untuk qada, kafarah, dan puasa yang dikhususkan tanpa memandang waktu, niatnya harus dilakukan dari matahari terbenam hingga paling lambat waktu imsak. Ketika berniat puasa seperti itu, harus dinyatakan sebagai "sesuatu seperti kecelakaan, kaffarah atau puasa nazar".
Menurut sekte Syafi'i, semua puasa kecuali nafilah harus dilakukan pada malam hari. Jika niat tidak dilakukan sampai waktu imsak, maka puasa pada hari itu tidak sah. Di sisi lain, puasa sunnah dapat dimaksudkan sampai matahari mencapai puncaknya (Şirâzî, el-Mühezzeb, I, 331-332).
KETENTUAN PUASA 10 MUHARRAM
Sebagian ulama menegaskan bahwa puasa pada hari Asyura adalah sunnah. Karena Rasulullah (saw) berpuasa pada hari Asyura dan merekomendasikannya kepada umatnya. (Bukhari, Savm, 69). Hz. Ketika Nabi (SAW) datang ke Madinah, ia melihat bahwa orang-orang Yahudi sedang berpuasa pada hari Asyura. "Kenapa kamu puasa hari ini?" dia bertanya. "Ini adalah hari yang baik. Pada hari itu, Allah menyelamatkan Bani Israel dari musuh-musuh mereka. (Terima kasih) Hz. Musa berpuasa pada hari itu.” Ketika mereka berkata, Rasulullah (SAW) berkata, "Saya lebih layak (lebih dekat) kepada Musa daripada Anda." Dia berpuasa hari itu dan menyarankan umat Islam untuk melakukannya juga (Bukhari, Savm, 69; Muslim, Siam, 127-128). Hz. Ada hadits lain dari Nabi (SAW) yang menganjurkan puasa pada hari ini. Dalam sebuah hadits, “Saya pikir puasa pada hari Asyura akan menghapus dosa tahun sebelumnya.” (Tirmidzi, Savm, 48). Dalam hadits lain, menunjuk pada puasa 'asyura, “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, Muharram.” (Tirmidzi, Savm, 40).