Apakah dianggap sebagai martir yang meninggal karena virus corona? Necmettin Nursaçan menjawab
Miscellanea / / February 21, 2022
Epidemi Covid-19 yang sudah ada dalam kehidupan kita sejak tahun 2020 terus menyebar dengan cepat dengan variannya, sekaligus meningkatkan jumlah kematian serta gangguan kesehatan yang ditimbulkannya pada manusia. Situasi ini juga bertanya kepada kepala, "Apakah orang yang meninggal karena virus corona dianggap syahid oleh agama kita?" membawa pertanyaan. Necmettin Nursaçan menjawab dalam program Friday Talks yang disiarkan di layar Channel 7.
KLIK DI SINI UNTUK VIDEO BERITA JAM TANGANPerang melawan Covid-19 telah berlangsung di seluruh dunia sejak tahun 2020. Mempercepat efeknya dengan varian barunya virus corona Karena epidemi, angka kematian juga meningkat. Sementara itu, pertanyaan apakah orang-orang yang meninggal karena wabah itu adalah syahid dalam agama kita mulai muncul di benak kita. Sementara masalah ini telah menyebabkan kontroversi di antara orang-orang, saluran 7 di layar setiap minggu Pak Muhsin.menemui hadirin dengan presentasi 'Pembicaraan Jumat' dalam program Necmettin Nursaçan Dia menjawab dengan sumber hadits.
APAKAH KEMATIAN OLEH CORONAVIRUS MEMENUHI SYARAT?
Nabi kita (SAW)untuk orang-orang yang meninggal karena wabah yang menyebabkan kematian massal saat itu,“Penyakit Taun adalah sejenis siksaan yang dengannya Allah menghukum siapa saja yang Dia kehendaki. Allah menjadikannya sebagai rahmat bagi orang-orang yang beriman. Untuk itu, seorang hamba yang terjerat tauna hendaknya bersabar dengan apa yang menimpanya dan menunggu pahalanya dari Allah. Jika dia terus hidup dan mengetahui bahwa apa yang telah ditetapkan Allah akan datang kepadanya, dia akan menerima pahala syahid. diberikan" Kepresidenan Agama telah melihat hadits yang dia katakan sebagai "berlaku bagi mereka yang meninggal karena epidemi Covid-19 yang masih mempengaruhi dunia saat ini."
Apakah mereka yang meninggal karena virus corona dianggap sebagai martir?